Cerita Kita

“GURATAN GURATAN TINTA HARAPANKU ”
Jika anda memang benar-benar seorang manusia biasa bukan manusia setengah dewa, tentunya didalam hati anda terbersit suatu keinginan, harapan, impian, angan-angan, cita-cita, dll. Ya, itulah segelintir kata yang hampir mempunyai makna atau definisi yang sama didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) namun berbeda ejaan dan tatanan huruf alfabet.
Saya yakin setiap orang mempunyai suatu keinginan, hanya orang yang tidak mempunyai kemauan yang tidak mempunyai keinginan. Hanya orang yang putus asalah yang tidak berani untuk mengatakan “mau” meraih impiannya dan mengatakan “tidak” untuk gagal. Tapi harus diingat kembali, bahwa tak selamanya keinginan itu bisa dicapai dengan otak hampa. “Tak semudah membalikan telapak tangan” itulah sebuah pepatah yang sangat cocok untuk dijadikan sebuah renungan. Renungan untuk menggapai suatu impian yang diangan-angankan menjadi impian yang benar-benar nyata dan dapat  dirasakan. Apapun jua bisa terbukti andai langkahku bisa terhenti dipemberhentian dengan tepat dan akurat. Menuju puncak gemilang cahaya, siapa sih yang gak mau?
Jadi teringat akan sebuah lagu grup band Nidji “Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukan dunia. Berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya”. Untuk itu saya berani mengatakan “mau” untuk bermimpi, dan katakan “yakin” jika mimpi itu akan terwujud. Sebagai manusia biasa dan bukan manusia setengah dewa, saya mempunyai sebuah keinginan, harapan, impian, angan-angan, cita-cita.
“Harapan adalah sarapan yang baik, tetapi makan malam yang buruk.” Francis Bacon. Saya harus hidup dengan harapan, tetapi saya tidak bisa menggantungkan hidup hanya pada sebuah harapan. Tetapi hal itu tidak cukup, tidak bisa hanya berharap tetapi juga harus bertindak. Ya inilah dia, saya persembahkan guratan-guratan tinta yang membentuk kata lalu dirangkai menjadi kalimat yang mempunyai ikhtisar tentang keinginanku, harapanku, impianku, angan-anganku, dan  cita-citaku. Dan semoga guratan-guratan tinta biasa ini kelak menjadi sebuah guratan tinta emas sebagai salah satu bukti keberhasilan jika saya telah menuju puncak yang menjulang tinggi.
Sebagai orang yang mempunyai Tuhan. Ibadahku, shalatku, puasaku, zakatku dan semuanya milikmu ya Allah, semoga ibadahku tertunaikan dengan maksimal dan semoga aku digolongkan kedalam orang-orang yang beriman.
Sebagai anak yang telah lahir dan mempunyai orang tua. Berbakti kepada orang tua itu yang paling utama “Ya Allah lindungilah mereka berdua disetiap langkahnya dan limpahkanlah keselamatan atas mereka yang telah membesarkan saya” terlalu banyak dosa dan khilaf sering terlontar. Sampai saat ini saya belum bisa memberikan apa-apa kepada mereka, semoga engkau membalas kebaikan orang tua saya selama ini.
Menjadi insan yang bisa merencanakan masa depan dengan pasti, sampai sekarang saya belum bisa membayangkan seperti apa masa depan saya nantinya. Hanya bisa berharap, bermimipi, berangan-angan, bercita-cita sesuai dengan temanya. Apakah saya akan menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) ataukah hanya sebagai seorang Presdir Perusahaan dengan owner yang gagah dan tampan seperti Hercules. Yang pasti saya ingin menjadi seorang manusia yang bergelut dalam dunia pencarian berita. Istilah lainnya menjadi seorang jurnalis yang dikenal karena kehebatannya, lebih spesifiknya lagi saya ingin menjadi jurnalis sastra, menjadi wartawan yang baik bukan wartawan yang bodrex, reporter yang cakap bukan pintar dalam memutarbalikan fakta, pembawa berita baik bukan asal gossip, menjadi seorang editor yang mempunyai karakter tersendiri dimata publik sehingga mudah untuk dikenal. Semuanya adalah mimpi, dan mimpi itu bukan hanya sekedar impian tetapi secercah cita yang harus dicapai.
Semoga saya bisa menyelesaikan kuliah dalam 4 tahun. Ingin seperti Habibie, Soekarno, Taufik Ismail, Louis Sepulpeda, Acep Zam Zam Noor, Khalil Gibran, Raditya Dika, Andrea Hirata dan semua tokoh idolaku.  Mereka termashyur karena karya-karya mereka yang begitu spektakuler, mudah-mudahan saya juga seperti mereka bisa mengguncang dunia dengan ukiran-ukiran kata yang penuh makna. Sebelum selesai kuliah saya ingin membuat karya-karya tulisan, bisa menghasilkan uang lewat tulisan, mudah-mudahan tulisan saya itu bisa laris kemudian ada Produser film yang kepincut dengan tulisan saya. Kemudian tulisan saya dibuat filmnya, seperti film “Kambing Jantan”. He Semakin lancar dalam berkomunikasi, bernegosiasi, berlobbyisasi, mobilisasi, berpapasan dengan komunikasi.
Sebagai seorang wanita, pastinya saya mengingankan seorang pendamping hidup yang sholeh, setia, seia sekata. Bisa menjadi seorang imam bagi keluarga, yang bisa mengerti, menyayangi saya, menerima sepenuh hati yang tulus.
Andai Engkau berkenan, berikan aku kasih dan sayang Mu hingga aku semakin tahu diri dan mensyukuri segala yang Engkau berikan. Tuhan, berikan aku sahabat-sahabat yang selalu setia dalam menggapaiMu.  Yang tangguh dan tabah dalam segala kesulitan. Yang tidak menjauh bila diberi kesenangan, tidak mengeluh bila diberi cobaan. Berilah saudara-saudaraku karunia yang membuat mereka selalu bersyukur kepadaMu. Janganlah Engkau pecah belah kami. Janganlah kepada kami Engkau titipkan dendam kesumat, iri dengki dan sifat-sifat tercela. Tapi titipkanlah di hati kami sifat saling menyayangi dan mencintai sesama. Hari ini dan untuk selamanya.
Amalan saya terhadap semua orang semoga bisa bertambah, jadi semua orang bisa bahagia walaupun hanya sepeser koin yang tak berharga bagi mereka yang mengaku kaya raya tapi yang penting hati saya ikhlas. Semakin banyak teman, semakin banyak jaringan, semakin banyak orang-orang yang ada di dekatku, semakin banyak orang yang percaya, supaya usaha kita lancar. Amin Semoga bisa dapat penghasilan yang mencukupi hidup saya. Bisa membantu meringankan beban orangtua, setidaknya ingin membahagiakan orangtua. Insyalloh ingin pergi haji sama orangtua. Amin
Semoga bulan depan bisa beli laptop, amin. Komputer di rumah rusak, layarnya sudah tua terlalu banyak sakit-sakitan. Harus diberi perawatan yang mewah, jika tidak semuanya tinggal kenangan. Almarhum Komputerku sayang kini ku tendang, tapi nanti satu bulan yang akan datang. he
Kamarku menjadi Surgaku yang terindah, (alhamdulillah setelah sekian lama saya menjadikannya gudang penyimpanan unek-unek dan sekarang tampaknya berubah dan tergantikan menjadi sebuah kamar anak kostan yang kurang lebih ukurannya 2x2 meter). Tapi disanalah tempatku untuk merenungkan segalanya, memecahkan suatu permasalahan, tempatku selalu merindu akan kampung halaman, tempatku berdiam diri selama mencari ilmu di Perguruan Tinggi. Nikmatilah hidup, syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah, masih beruntung diberi kehidupan.
          Saya pengen gemuk, sudah bosen dibilang kurus sama orangtua, sama orang lain. Katanya kurang gizi, padahal dalam kenyataannya makan tiap hari banyak. Pokonya segala jenis makanan kecuali makanan yang beracun dan bahaya bagi pencernaan saya makan dengan lahapnya. Asupan 4 sehat 5 sempurna harus ada tiap hari. Tapi jangan terlalu berlebihan jika merasa tidak ada, hidup normal sebagai anak kostan. He pada ngirit, hemat sama saja.
          Menjadi manusia yang tenang seperti air di tengah telaga yang damai. Punya kendaraan pribadi, punya Surat Izin Mengemudi (SIM) ini yang selama ini saya fikir sebagai penghambat untuk bermobilisasi ke mana-mana. Padahal saya ingin menjelajahi seluruh dunia ini dengan skil yang saya miliki.
          Menjadi manusia yang selalu tepat waktu, tak pernah ingkar janji, menghormati orang lain, belajar untuk bijaksana, bersabar, melatih diri dengan hidup disiplin. Menjadi insan yang rajin dan tidak suka bermalas-malasan.
Mampu menggunakan semua waktu dengan sebaik-baiknya. Ingat “Waktu adalah uang” dan hanya untukMu ya Allah badan saya dan seluruh waktu ini milikMu jadikanlah manfaat untuk diri saya sendiri.
Inilah sebuah karya Taufik Ismail yang menjadi sumber inspirasi untuk menggapai semua keinginanku, harapanku, impianku, angan-anganku, dan  cita-citaku.
Sajak ‘Kerendahan Hati’
oleh Taufik Ismail
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin,
Yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
Yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul di pinggir jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya,
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten,
Tentu harus ada awak kapalnya..
Bukan besar kecilnya tugas,
Yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu..
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

amin ya allah ya rabbal alamin.
doa sma ikhtiarnya terus menerus jngan pernah terputus:D

hmmm teruslah berkarya

untuk ksekian kalinya, tulisanmu membuar sel otaku kejut,hingga sesekali tubuhku bergemetar tak karuan. aga aneh nampaknya, namun knyataannya demikian.
jujur sebersit inspirasi aku dapatkan darimu.
alors,,, bukankah cahaya malam masih tetap indah? bintang yg dibenci satelit bumi yg berada sangat jauh slalu menyaksikan karya malam.

oia masukan,
jangan menulis mengikuti alur hati dan pikiran. tapi tulislah setiap getaran hati yang ad walau tanpa disertai logika.

Posting Komentar

Followers