Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi
Everett M
Rogers menyebutkan bahwa perkembangan teknologi komunikasi melalui empat
era, yaitu :
- era komunikasi tulisan (4000 SM – hingga kini
- komunikasi cetak (1456 – hingga kini )
- telekomunikasi (1844 – hingga kini)
- komunikasi interaktif (1946 – hingga kini )
Namun bila
merujuk pada perkembangan teknologi secara keseluruhan maka perkembangan
teknologi komunikasi dapat disusun dalam garis besar sejarah perkembangan
teknologi komunikasi yang tersusun secara periodik melalui empat tahap
seperti dipaparkan dibawah ini :
- Jaman pra-sejarah
- Jaman transisi
- Jaman revolusi industri dan pasca revolusi industri
- Jaman modern
A. Perkembangan teknologi komunikasi jaman Pra-sejarah
1. Tahap Memori
Aiding Stage ( > 20.000 SM)
Pada tahap ini
manusia masih berada dalam tatanan jaman primitif. Mereka masih tinggal di
gua-gua dengan mengandalkan hidup sepenuhnya pada alam. Mereka belum
mengenal sistem hidup bermasyarakat, belum mengenal cara bertani. Komunikasi
diantara mereka sebatas hanya pada anggota kelompok mereka. Jadi
boleh dikatakan komunikasi hanya diarahkan pada inter kelompok dan
belum antar kelompok. Di dalam komunikasinya mereka hanya
sebatas menggunakan alat bantu yang ada pada tubuhnya, yang
diwujudkan dalam bentuk bahasa isyarat atau sering juga disebut dengan body language. Mereka
belum mengenal bahasa verbal, apalagi alat bantu lain dalam proses
komunikasinya.
2. Tahap
Pictorial Era Periode
Pada tahap ini
selangkah peradaban dan kebudayaan mereka tambah maju. Komunikasi tidak
saja sebatas anggota dalam kelompoknya, akan tetapi juga telah meluas
sampai pada kelompok yang lain. Jadi tidak lagi inter kelompok, tetapi
sudah antar kelompok. Walaupun sederhana mereka sudah mengenal sistem hidup bermasyarakat,
bercocok tanam dan juga masih berburu binatang. Diperkirakan oleh para
ahli, pada tahap ini mereka juga sudah mengenal bahasa verbal atau bahasa
ucap (walaupun juga masih sederhana).
Salah satu
kemajuan lainnya yang dicapai peradaban masyarakat pada masa ini ialah
dengan diciptakannya lambang-lambang visual sebagai alat bantu mereka
didalam proses komunikasinya. Alat bantu visual tadi berupa gambar-gambar
binatang yang peninggalannya banyak diketemukan di dinding-dinding gua
misalnya : gua Lascaux (Dordogne, Perancis), gua Altamira, Arana
(Spanyol), gua Addayra (Sissilia, Itali) dan lain sebagainya.
Lukisan-lukisan tadi menurut analisa ahli arkeologi berasal dari jaman
Palaeolitichum (20.000-10.000 SM).Adanya lukisan-lukisan tadi maka diperkirakan
sejak saat itu manusia telah mulai dapat memformulasikan pesan-pesan
dengan menggunakan media bantu simbol Visual dengan kategori
yang sederhana. Gambar atau lukisan tadi disebut dengan Pictogram.
3. Tahap Ideographic Stage
Peradaban
komunikasi khususnya dan manusia pada umumnya mulai selangkah lagi lebih maju.
Pada phase ini manusia didalam sistem kemasyarakatannya mulai teratur, mengenal
sistem bangunan, sistem pengairan pertanian dan juga sistem sistem komunikasi
yang baik. Kalau pada tahap sebelumnya symbol visual digambarkan dalam bentuk
binatang, pada tahap ini mereka telah dapat memformulasikan hurufhuruf sebagai
lambang visualnya. Huruf-huruf sebagai lambang komunikasinya disebut dengan
Huruf Ideogram, yakni satu bentuk huruf yang didalamnya mencakup pengertian 1
ide atau bisa disebut satu huruf bukan merupakan makna satu bunyi akan tetapi
satu pengertian atau konsep. Contoh dari Ideogram ini adalah huruf Hyreogliph,
yakni bentuk huruf dari mesir kuno yang dapat dikuak rahasianya (diterjemahkan
/ dibaca) oleh Champollion (ahli sejarah Prancis yang dibawa oleh ekspedisi
Napoleon 1822). Sedangkan model huruf ideogram yang ada sampai saat ini adalah
huruf Cina).
Pelu
ditambahkan lagi juga bahwasannya pada tahap ini manusia sudah tinggi peradaban
dan kebudayaannya karena disamping hal-hal tersebut diatas manusia juga sudah
menggunakan bahasa lisan sebagai alat komunikasi primer secara sempurna.
4. Phonetic
Stage
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya alat bantu yang dipakai
manusia dalam berkomunikasi. Karena pada tahap inilah manusia dapat menyusun
abjad huruf seperti apa yang kita kenal saat ini. Abjad yang tersusun secara
teratur saat ini berasal dari tulisan yang tidak berabjad secara teratur yang
diketemukan Situs dipulau Kreta, pusat kebudayaan Minea kuno. Seorang sarjana
archeologi Inggris, Sir Arthur Evons, menemukan peninggalan tulisan berbentuk
baris dari tahun 1700-1550 SM. Tulisan tadi dibagi dalam bentuk A dan B. Dari
bentuk Alpha dan Betha tadi maka seiring dengan kemajuan peradaban dan
kebudayaan manusia muncullah apa yang kita kenal dengan istilah
“Alphabet”. Yakni susunan symbol/tanda yang menggambarkan unsur-unsur
suara pribadi seseorang manusia. Penggunaan abjad ini disempurnakan lagi pada masa
Yunani mengalami kejayaan.
Disamping
diketemukan Alphabet, pada tahap ini manusia juga telah menemukan media sebagai
cikal bakal media massa dalam proses komunikasi manusia. Media itu adalah
bernama Acta Diurna, yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada 100-44 SM. Acta
Diurna adalah berupa papan tempel yang didalamnya ditempelkan
informasi-informasi aktual yang perlu diketahui oleh masyarakat. Acta Diurna
ditempatkan di Forum Romanum (yakni Alun-alun kota Roma) dengan maksud
agar informasi tadi dapat dibaca oleh seluruh penduduk Roma. Media Acta
Diurna yang artinya catatan harian ini dianggap sebagai cikal bakal surat
kabar modern. Hal ini disebutkan unsure-unsur yang ada pada Acta Diurna
ini seperti unsur-unsur yang melekat pada surat kabar modern.
B. Perkembangan
Teknologi Komunikasi Masa Transisi (1100 – 1750 )
Masa ini adalah
masa antara runtuhnya kekeaisaran Romawi hingga ditemukannya mesin uap tahun
1750 (revolusi industri). Pada masa tersebut Eropa dikuasai bangsa Babar
sehingga tidak ada catatan tentang perkembangan teknologi komunikasi. Hanya
saja di Cina ditemukan bahwa tahun 1190 telah ditemukan tulisan-tulisan dalam
bentuk buku.
Setelah
mengalami kemandegan akibat dijajah maka pada abad ke 14 muncul beberapa pabrik
kertas di Eropa yang mengacu pada teknologi yang dimiliki bangsa China.
Munculnya pabrik kertas muncul pula surat kabar yang ditulis dengan tulisan
tangan seperti Strange News di Ingris, Gazetta di Itali, Nova di
Perancis. Pada tahun 1440 seorang bangsa Jerman bernama Johannes Gutenberg
menemukan mesin cetak yang menjadi tonggak berlakunya komunikasi menggunakan
simbol-simbol tercetak. Tahun 1452 Gutenberg telah menggunakan plat metal untuk
sistem mesin cetaknya yang terdiri dari 42 baris.
C. Perkembangan
Teknologi Komunikasi Masa dan Pasca Revolusi Industri (1750– 1900)
Pada masa ini tonggak sejarah perkembangan teknologi komunikasi didahului
dengan ditemukannya mesin uap oleh James watt. Pengunaannya pada tahun 1785
dalam industri menimbulkan massifikasi produksi yang memaksa pencarian raw
material secara ekspansi ke luar Eropa. Melalui ekspansi ke luar Eropa tersebut
menimbulkan kesadaran akan teknologi yang mampu mengatasi jarak ruang dan
waktu. Teknologi yang pertama masa ini adalah dengan ditemukannya Mesin
telegraf oleh Morse pada tahun 1832.
D. Perkembangan
Teknologi Komunikasi Jaman Modern (1940 – Sekarang)
Jaman modern
merupakan jaman ketika komunikasi sudah mulai menyatukan manusia di berbagai
belahan dunia tanpa terhalangi oleh jarak, ruang dan waktu. Era ini mulai
muncul ketika tahun 1942 ditemukan komputer mainframe pertama di Philadelphia
Amerika Serikat yang disebut sebagai ENIAC (electronic numerical
integrator and calculator).
Lompatan yang menakjubkan pada jaman ini adalah ditemukannya media yang
disebut sebagai “multi media” yaitu perpaduan tiga teknologi utama yaitu
telepon, komputer dan televisi atau dalam istilah lain disebut sebagai
pertemuan 2 C yaitu computer and communication. Penemuan multi
media ini membawa perubahan pada perilaku komunikasi yang dilakukan sehingga
komunikan yang tadinya bersifat pasif menjadi bersifat aktif dengan dapat
segera memberikan feedback terhadap informasi yang diterimanya tersebut.
Muncullah kemudian istilah interactive multi media yang menjadikan jaman
modern ini sebagai masa komunikasi interaktif.
SEJARAH IT
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung
besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan
menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi
komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi
Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar
media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer
(baik perangkat keras m aupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada
pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat
melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus
mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Ada beberapa
tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan
TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell
pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan
komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian
diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini
merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi
global.
Memasuki abad
ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa
kabel melalui siaran radio AM yang pertama.Komunikasi suara tanpa kabel ini pun
segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual
tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer
elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan
miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun
1947 dan rangkaian terpadu (integrated circuits) pada tahun 1957.
Perkembangan
teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan
momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat
(Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan
teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk
pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi
komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya
melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat
keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini.
Perangkat telekomunikasi
berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi
analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal
pengeksplorasiannya.
Digitalisasi
perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang
sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil
konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas
infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content)
berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi
telekomunikasi – komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21,
sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri.
Bila revolusi
industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi
digital (karena konvergensi telekomunikasi-komputasi multimedia terjadi melalui
implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau
setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.
SEJARAH
TELEKOMUNIKASI
A. Telekomunikasi
pada masa permulaan
Pada masa ini, telekomunikasi dilakukan menggunakan media yang sangat
sederhana. Drum digunakan oleh masyarakat asli Afrika, New Guinea dan
Amerika Selatan. Di Cina, masyarakat menggunakan “Tamtam”, suatu lempengan
logam besar berbentuk bundar yang digantungkan secara bebas sehingga bila
dipukul akan menimbulkan bunyi keras yang dapat terdengar sampai jarak
yang jauh.
Pada abad ke-5 sebelum Masehi, kerajaan Yunani kuno dan Romawi menggunakan
api untuk berkomunikasi dari gunung ke gunung atau menara ke menara.
Telekomunikasi dilakukan oleh prajurit khusus dengan saling memahami kode
berupa jumlah nyala api. Telekomunikasi ini digunakan saat perang dan hanya
efektif pada malam hari.
Pada abad ke-2 sesudah Masehi bangsa Romawi menggunakan asap sebagai media
telekomunikasi. Mereka membangun jaringan telekomunikasi yang terdiri dari
ratusan menara hingga mencapai 4500 kilometer. Setiap menara bisa mengeluarkan
asap yang dapat dilihat oleh menara lain yang berada di dekatnya. Sistem
telekomunikasi ini digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan militer dalam
menjalankan pemerintahan atas daerah jajahan yang semakin luas.
Pada abad ke-4 sesudah Masehi, Aeneas the Tactician mengusulkan
sistem telekomunikasi menggunakan air yang disebut hydro-optical telegraph.
Sistem telekomunikasi ini memanfaatkan ketinggian air sebagai kode-kode dalam
berkomunikasi. Sistem ini bisa mengirimkan pesan dengan sangat cepat dari satu
tempat ke tempat lain.
Pada masa Revolusi Perancis, Claude Chappe menemukan alat
telekomunikasi yang disebut mechanical-optical telegraph atau sering
disebut semaphore. Alat tersebut berupa suatu batang yang dapat
digerakkan menggunakan tali sehingga bisa membentuk berbagai simbol/huruf yang
jumlahnya mencapai 196 (huruf besar, kecil, tanda baca dan angka). Alat
tersebut dipasang di atas atap gedung sehingga bisa terlihat dari jarak jauh.
Jaringan telegraph menggunakan alat tersebut dioperasikan pada tahun 1794
ketika tentara sukarela mempertahankan Perancis dari serangan Austria dan
penjajah lainnya. Jaringan tersebut terdiri dari 22 stasiun dengan jangkauan
240 kilometer. Pengiriman pesan sejauh itu hanya membutuhkan waktu 2 sampai 6
menit.
B. Telekomunikasi Elektrik
Telegraph elektrik komersial pertama dibangun di Inggris oleh Sir
Charles Wheatstone dan Sir William Fothergill Cooke. Jaringan
telegraph elektrik ini beroperasi dengan jangkauan 21 kilometer di the Great
Western Railway pada 9 April 1839. Samuel Morse, bersama Alfred
Vail berhasil membangun suatu telegraph yang bisa merekam pesan ke dalam
gulungan kertas. Sistem ini menjangkau 64 kilometer antara Washington, DC
dan Baltimore pada 24 Mei 1844. Jaringan telegraph di Amerika berkembang
hingga 32.000 kilometer pada tahun 1851. Selanjutnya, jaringan kabel telegraph
yang melewati lautan Atlantic (antara Amerika dan Eropa) selesai dibangun pada
27 Juli 1866.
Sepuluh tahun kemudian (1876), telepon konvensional ditemukan oleh pemuda
berusia 29 tahun bernama Alexander Graham Bell dan asistennya, Thomas
Watson (22 tahun). Pada masa itu, telepon merupakan penemuan sangat penting
karena bisa mengirimkan pesan suara melalui jaringan kabel. Hal ini membuat
telekomunikasi semakin alami, sangat cepat dan bisa dilakukan siapa saja. Suara
Graham Bell yang mengucapkan kalimat “Mr. Watson, come here, I want you!”
adalah suara pertama yang berhasil dikirimkan melalui kabel pada tanggal 10
Maret 1876. Telepon komersial mulai dijalankan pada tahun 1878 di New Haven,
Connecticut. Enam tahun kemudian, jaringan telepon sudah menjangkau Boston,
Massachusetts dan New York City.
Pembangunan jaringan kabel telepon membutuhkan biaya yang besar dan waktu
yang lama. Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha menemukan sistem
telekomunikasi tanpa kabel (wireless telecommunication). Usaha ke arah
ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1832 ketika James Lindsay
mendemonstrasikan wireless telegraphy di hadapan para mahasiswanya. Pada
tahun 1854, dia berhasil mengirimkan pesan, dari Dundee ke Woodhaven yang
berjarak sekitar 3 kilometer, menggunakan air sebagai media transmisinya. Pada
tahun 1893, Nikola Tesla menggambarkan dan mendemonstrasikan secara
detail mengenai prinsip-prinsip wireless telegraphy. Dia menggunakan
peralatan yang berhubungan dengan sistem radio. Sebelum tahun 1900, Reginald
Fessenden berhasil mengirimkan pesan yang berupa suara manusia tanpa
melalui kabel (wireless). Pada bulan Desember 1901, Guglielmo Marconi
berhasil membangun wireless communication antara Inggris dan Amerika
yang membuat dia mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1909. Pada tanggal 25
maret 1925 di London, John Logie Baird (Skotlandia) berhasil mengirimkan
pesan berupa gambar siluet bergerak. Pada bulan Oktober 1925, Baird berhasil
mengirimkan gambar bergerak yang sebenarnya atau televisi menggunakan Nipkow
disk sehingga dikenal sebagai televisi mekanik. Selanjutnya, Baird berhasil
membangun televisi berwarna menggunakan cathode-ray tubes.
C. Telekomunikasi
Berbasis Komputer
Sejak
ditemukannya komputer elektronik pada dekade 1930-an, perkembangan
telekomunikasi menjadi sangat cepat. Berbagai usaha dilakukan untuk mengirimkan
data dari satu komputer ke komputer lainnya. Pada tanggal 11 September 1940, George
Stibitz berhasil mengirimkan masalah-masalah komputasi menggunakan teletype
ke Complex Number Calculator di New York dan menerima hasil komputasinya
di Dartmouth College, New Hampshire. Konfigurasi komputer terpusat ini tetap
populer sampai era 1950-an. Pada dekade 1960-an, para peneliti mulai melakukan
penelitian tentang paket switching yang memungkinkan data-data dikirim
ke komputer-komputer lain tanpa melalui mainframe yang terpusat. Pada
tanggal 5 Desember 1969, para peneliti berhasil membuat suatu jaringan 4-node
antara the University of California (Los Angeles), the Stanford Research
Institute, the University of Utah dan the University of California (Santa
Barbara). Jaringan komputer ini selanjutnya menjadi ARPANET, yang pada tahun
1981 sudah berisi 213 node. Pada bulan Juni 1973, suatu node dari luar Amerika
ditambahkan ke dalam jaringan komputer tersebut. Selanjutnya ARPANET bergabung
dengan jaringanjaringan komputer lainnya sehingga membentuk Internet. Pada
bulan Agustus 1982, protokol electronic mail (e-mail) yang
dikenal dengan SMTP mulai diperkenalkan. Pada bulan Mei 1996, HTTP/1.0 atau
protokol yang memungkinkan hyperlinked Internet berhasil
diimplementasikan. Kedua protokol inilah yang membuat telekomunikasi berbasis
komputer menjadi sangat populer.
D. Telekomunikasi
Saat Ini
Kehadiran
internet membawa perubahan yang sangat besar bagi dunia telekomunikasi. Saat
ini, jutaan komputer sudah terhubung ke jaringan internet dan menyediakan
sangat banyak informasi yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja di seluruh
dunia. Berbagai aplikasi berbasis internet sudah banyak digunakan, seperti e-commerce,
elearning, video conference, e-government, dan sebagainya.
Dengan semakin banyaknya sumber informasi di internet, maka muncullah beragam
mesin pencari (search engine) yang sangat memudahkan pengguna internet
dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Yahoo dan Google
adalah dua contoh search engine yang sangat populer saat ini. Satu
aplikasi penting lainya adalah Wikipedia, yakni ensiklopedia bebas yang
menyediakan informasi tentang suatu istilah tertentu secara sangat lengkap
dengan segala referensi yang digunakan. Aplikasi internet lainnya yang sangat
penting adalah mailinglist yang merupakan kelompok diskusi menggunakan e-mail.
Saat ini, ribuan mailing-list dari beragam komunitas sudah memenuhi
jaringan internet. Dari sisi software, keberadaan internet telah membuat
manusia bisa berkomunikasi dengan sangat mudah.
Bagaimana
dengan kondisi hardware? Perkembangan hardware tidak bisa lepas
dari software. Keduanya saling mendukung. Perancangan hardware
menjadi sangat mudah dan cepat dengan adanya software yang powerful.
Sebaliknya, software yang kuat, cepat dan biasanya berukuran besar hanya
bisa dibangun dan berjalan dengan baik jika hardware komputer (processor,
memory, harddisk, dsb.) menyediakan kebutuhan yang diperlukan.
Saat ini, hardware telekomunikasi sudah sangat maju. Jaringan telekomunikasi,
baik yang berbasis kabel maupun wireless, sudah memiliki kecepatan
sangat tinggi hingga Megabyte per detik. Di negara-negara maju,
pengaksesan data dari benua lain memiliki kecepatan yang hampir sama dengan
pengaksesan data dari harddisk. Dengan demikian, data-data multimedia (teks,
suara, gambar dan video) sudah bisa dikirimkan melalui internet. Sebagian
negara sudah menggunakan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP)
yang memungkinkan komunikasi suara melalui jaringan internet. Hal ini membuat
biaya telekomunikasi menjadi semakin murah. Komputer yang berukuran sangat
kecil dan terintegrasi dengan handphone sudah umum digunakan. Terjadi konvergensi
antara telekomunikasi berbasis suara dengan data-data lainnya: teks, gambar,
dan video. Teknologi Bluetooth memungkinkan sebuah handphone bisa
berkomunikasi tanpa kabel dalam jarak dekat dengan beberapa perangkat lainnya
seperti komputer, printer, scanner, dan sebagainya. Handphone berbasis jaringan
3G (generasi ke-3) sudah bisa digunakan untuk pengiriman data multimedia.
0 komentar:
Posting Komentar