Kosakata Sastra
Roda-Roda Kehidupan
Ronal
merupakan anak yang bisa dibilang pintar dibidang akademik, terlihat dengan
rapotnya yang selalu masuk 5 besar dikelasnya. Dia merupakan anak Pak Karim
salah satu juragan ayam dikampunya Desa Bangun Jaya. Dia anak yang taat kepada
orang tua dan rajin beribadah ke mesjid. Semua orang menyukainya ditambah
dengan parasnya yang enak untuk dipandang.
Setiap hari sepulang sekolah dia
selalu ke kios ayam untuk membantu ayahnya berjualan, setelah ibunya meninggal
beberapa bulan yang lalu Ronal menjadi anak yang pemurung, mungkin dia masih
merindukan kasih sayang ibunya, yang telah merawatnya dari kecil dan dia belum
bisa membahagiakan ibunya itu.
Tiap malam dia selalu teringat
ibunya, kini tidak ada lagi yang mengingatkannya supaya cepat tidur. Karena
biasanya dia selalu berdiam diri menatap langit dimalam hari, dibalkon loteng
rumahnya. Tak ada senyuman hangat yang bisa merubah segala perasaan yang
gundah. Tapi kini dia harus menerima kenyataan bahwa Allah sayang kepada
ibunya, kini Ronal
harus merelakan kepergian ibunya.
Tanpa sepengetahuan Ronal ternyata
ayahnya meminjam uang ke bank dengan jumlah yang cukup banyak. Suatu hari
musibah menimpa keluarganya. Yaitu bisnis ayahnya ditipu oleh seseorang yang
tidak bertanggung jawab. Walaupun
sudah dilaporkan ke polisi, tetap saja hasilnya nihil. Ekonomi keluarga Ronal mulai terganggu.
Dan kini ayahnya kesulitan untuk membayar hutang-hutangnya ke bank. Maka tanpa
berpikir panjang ayahnya terpaksa meminjam uang ke rentenir yang bunganya besar.
Mau bagaimana lagi ini adalah cara terakhir untuk mendapatkan uang. Dengan
harapan bisa kembali seperti dahulu, dan bisa membayar hutang-hutangnya ke Bank
tetapi cobaan masih menimpa keluarganya, usaha ayahnya menjual ayam kini tidak
lancar dan banyak ayam
yang mati. Seperti yang sudah diketahui saat ini merebak penyakit flu burung.
Sehingga masyarakat yang ada disana resah mengenai banyak ayam Pak Karim yang
mendadak mati, maka dengan tindakan main hakim srendiri masyarakat menutup
ternak Pak Karim.
Pak Karim tidak berdaya karena
sifatnya yang selalu mengalah. Mengetahui semua kejadian itu Ronal semakin
patah semangat untuk mencapai cita-citanya yaitu menjadi dokter. Dia jadi malas
belajar dan menjadi stres. Kenapa kejadiaan ini harus menimpanya. Dalam
kesehariannya dia menjadi tidak percaya diri karena kemiskinan yang kini
menimpanya. Bayangkan saja biasanya dia bekal ke sekolah tiap hari, kini
jangankan bekal uang kesekolah untuk makan saja susah.
Tiap hari Ronal selalu berpikir, kalau tahu hidup
begini kenapa aku harus dilahirkan. Dia menjadi tak mensyukuri hidupnya. Suatu
hari teman-temannya mengetahui perubahan yang dialami oleh Ronal itu. Mereka
berinisiatif unttuk membatu Ronal agar tetap kuat dan mensyukuri hidup ini.
Namun, Ronal tetap seperti itu, selalu menyalahkan kesengsaraan hidupnya.
Dalam kegundahannya dia selalu merenung dimalam
hari melihat langit yang bertaburan dengan cahaya bintang. Sambil mendengar
lagu “ya sudahlah” yang sebagian liriknya adalah:
Apapun yang
terjadi
Ku kan slalu ada
untukmu
Janganlah kau
bersedih
Coz
everything gonna be ok
Lagu ini
benar-benar mengispirasi Ronal untuk berubah seperti dahulu lagi. Walaupun kini
kondisi keuangannya terpuruk namun dia sadar bahwa tak selamanya kita hidup
selalu di atas, adakalanya kita lagi dibawah. Karena hidup seperti roda yang
berputar. Kini dia hidup seperti biasa, dan keberuntungan menghampirinya. Dia
diterima di Universitas Kedokteran dengan beasiswa. Mungkin beberapa tahun kedepan
dia bisa memperbaiki kehidupannya
dan mulai melunasi hutang-hutang ayahnya.
0 komentar:
Posting Komentar